Cara Budidaya Ikan Gabus Agar Menghasilkan Panen yang Melimpah

Advertisement-Scroll to Continue

Cara Budidaya Ikan Gabus

Budidaya ikan gabus bisa dibilang tidak sepopuler ikan air tawar lainnya. Namun jika kita perhatikan lebih dalam lagi, ternyata budidaya ikan gabus ini bisa menghasilkan omset yang cukup menjanjikan lho.

Ikan gabus masih kalah populer dengan lele, bandeng dan nila. Padahal kalau ditelisik lagi, ikan ini justru memiliki nilai gizi yang sangat tinggi.

Percaya atau tidak, ikan ini memiliki asam amino esensial dan non-esensial. Bahkan ikan ini dipercaya mampu membantu proses penyembuhan luka bakar,infeksi paru-paru, hepatitis dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, sehingga baik diberikan pada ibu hamil, bayi dan anak-anak.

Cuma sayang sekali, popularitasnya belum setenar ikan tawar lainnya. Makanya sangat jarang orang mencoba usaha budidaya ikan gabus.

Ada tiga jenis ikan gabus yang paling sering dibudidayakan;

  1. Great Snackhead (1 meter)
  2. Forest Snackhead (40 cm)
  3. Channa Gacua, jenis ikan gabus yang paling kecil dan paling sering dibudidayakan. Bentuknya mirip ular, licin dan lincah seperti lele. Jadi hati-hati kalau mencoba budidaya ikan ini karena ikannya bisa melompat ke area lain. Mirip lele.

Usaha Budidaya Ternak Ikan Gabus, Apakah Menguntungkan?

Bisa dibilang mungkin orang sedikit malas mencoba usaha budidaya ikan gabus karena masa panennya sangat lama, yaitu 6-7 bulan. Kalau awal-awal buka usaha sudah pasti orang malas karena harus rela buang energi merawat ikan sampai besar.

Belum lagi kalau ikannya mati. Ini bisa stres kalau orang mengharapkan untung cepat. Kalau Anda termasuk salah satu orang ini, maka bisnis ikan gabus tidak cocok buat  Anda.

Nah, soal harga, ikan gabus dipatok antara Rp. 30.000 – Rp. 40.000. Jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan ikan nila dan ikan tawar lainnya.

Kalau manejemen pengelolaan ikan bagus, dipastikan seorang pengusaha mampu menjadi jutawan dengan cepat. Asal rajin dan telaten.

Cara Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal, Tanah, atau Beton

Anda bisa memilih tempat budidaya ikan gabus yang paling sesuai dengan situasi di tempat Anda. Pilihannya adalah kolam terpal, tanah, atau beton.

Sesuaikan tempat budidaya ikan tersebut sesuai dengan kemampuan. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan tempat yang butuh modal besar karena akan membebani Anda nantinya.

Tempat budidaya ikan gabus
Kolam beton via suryamina.com

1. Memilih Indukan Gabus Jantan dan Betina

Untuk menjalankan usaha budidaya ikan gabus, Anda harus memilih indukan ikan gabus jantan dan betina yang punya kualitas bagus. Ini akan sangat berpengaruh pada hasil panen yang akan didapatkan nantinya.

Untuk membedakan ikan gabus jantan dan betina, kita bisa melihatnya dari tanda di tubuhnya. Ikan gabus jantan bentuk kepalanya cenderung oval dan tubuhnya lebih gelap, ada bagian lubang genital berwarna merah pada bagian bawah tubuhnya.

Ikan gabus betina biasanya tubuhnya berwarna lebih terang dengan kepala yang cenderung bulat. Pilih indukan ikan gabus jantan yang punya berat minimal 1 kg.

Memilih Indukan Gabus
Memilih Indukan Gabus via manfaatcantiksehat.com

2. Proses Pemijahan Ikan Gabus

Setelah menemukan indukan ikan gabus, selanjutnya Anda masuk pada proses pemijahan. Pemijahan adalah proses pelepasan telur sperma ikan sehingga menghasilkan pembuahan.

Pada proses pemijahan, kita memasukkan sekitar 30 indukan jantan dan 30 betian ke dalam bak yang sama agar terjadi pemijahan. Bak tempat pemijahan ini bisa dibuat dari bahan beton berukuran 7x4x2 meter.

Di dalam bak beton tersebut, kita bisa menambahkan air setinggi 50 cm dan membiarkan airnya mengalir. Selain itu, bak beton tersebut bisa juga ditambahkan tanaman eceng gondok agar membuat ikan lebih nyaman pada proses pemijahan.

Proses pemijahan aka membuat ikan gabus betina bertelur. Telur tersebut bisa dibawa dengan alat sekupnet halus dan membiarkan telur tersebut menetas secara alami.

Pada proses ini, kita harus rajin melakukan kontrol pada kolam. Pasalnya, satu indukan betina ternyata bisa menelurkan 10 ribu lebih telur di dalam kolam.

3. Proses Penetasan Telur Ikan Gabus

Agar kita lebih mudah mengontrol kondisi telur, akan lebih baik bila proses penetasan telur dilakukan pada akurium. Anda perlu menyiapkan akuarium berukuran 65x45x45 cm. Isi akuarium dengan air setinggi 40 cm, dan jaga suhu dalam air mencapai 20 derajat celcius.

Masukkan telur ikan gabus ke dalam akuarium sebanyak 4-6 butir per centimeter persegi. Telur ikan gabus akan menetas sekitar 24 jam setelah dimasukkan ke dalam akuarium.

Setelah menetas, larva ikan gabus tidak perlu langsung dikasih makan selama dua hari. Alasannya, ikan-ikan kecil ini masih punya cadangan makanan dalam tubuhnya setelah menetas.

Setelah larva ikan gabus berusia 2 hari, kita bisa memberikan makanan seperti nauplii Artemia, dengan jatah makan 3 kali dalam sehari. Anda juga perlu menjaga kepadatan akuarium, yaitu 5 larva per 1 liter air.

Setelah berusia 5 hari, kita bisa memberi larva ikan bagus makanan tambahan, misalnya daphnia sebanyak 3x sehari. Perhatikan kualitas air di dalam akuarium agar larva bisa bertahan hidup.

4. Menebar Benih Ikan Gabus dan Memberi Pakan

Jika benih ikan gabus sudah berusia 2 minggu, maka sudah saatnya untuk disebar ke kolam. Satu hal yang harus kita ingat, seminggu sebelum benih ikan dimasukkan ke dalam kolam pastikan bahwa air dalam kolam tidak dialirkan selama seminggu.

Pagi hari adalah waktu yang paling ideal untuk memasukkan benih ikan gabus ke dalam kolam. Setalah ikan gabus berada dalam kolam, jangan memberikan makanan selama 2 hari. Setelah dua hari, kita bisa memberikan ikan gabus makanan beruka tepung pellet sekitar 2 kg.

Selama di dalam kolam, perhatikan pakan ikan gabus tersebut. Selain pellet, kita juga bisa memberikan pakan berupa anakan rayap, ikan teri, dan daging ampas dapur. Ikan gabus biasanya makan ikan-ikan kecil juga.

Selain itu, pastikan untuk tidak telat dalam memberikan makan pada ikan gabus. Alasannya, ikan gabus termasuk ikan kanibal. Jadi, ikan ini bisa saling memakan ketika sedang lapar dan tidak ada bahan makanan lainnya.

Apa Saja Kendala Utama Usaha Budidaya Ikan Gabus?

Ikan gabus ini lebih liar dari pada lele. Karena itu baiknya buat pinggiran kolam yang lebih tinggi. Ikan ini juga termasuk ikan kanibal.

Jadi hati-hati, pisahkan anak ikan segera agar tidak dimakan oleh ikan dewasa. Belum lagi proses pemijahannya yang rumit, dipastikan ini menyulitkan peternak untuk memisahkan ikan kecil dari ikan dewasa.

Untungnya, ikan gabus bukan termasuk ikan yang rewel soal air. Mau dikuras satu bulan sekali tidak apa-apa karena ikan ini memakai pernapasan bimodal (memakai insang dan menghirup oksigen di udara secara langsung).

Dan yang penting ada air mengalir meskipun kecil dan sisa pakan atau kotoran di dalam air tidak terlalu banyak.

Cara Agar Anak Ikan Gabus Agar Tidak Dimakan oleh Ikan Dewasa

Kalau membuat kolam, sediakan saja gentong yang dimiringkan di dasar kolam, atau buat saja kolam lubang kecil agar ikan anakan bisa sembunyi dan tidak menjadi mangsa. Selain itu, taruh juga enceng gondok untuk merangsang pemijahan ikan agar lebih cepat berkembang biak.

Ada cara lain untuk memisahkan ikananakan dengan menggunakan skupnet halus untuk mengambil telur ikan. Pindahkan telur ikan ini ke akuarium untuk ditetaskan.

Telur-telur ini kemudian akan menetas engan baik bila didiamkan di akuarium dengan suhu 28 derajat selsius. Dalam waktu 24  jam telur ini akan menetas.

Bila sudah menetas,jangan diberi makan terlebih dahulu selama dua hari. Dan pisahkan anakan ikan yang berumur 3-15 hari di lokasi terpisah. Idealnya dalam 1 liter hanya boleh dihuni 5-7 ekor larva.

Beri larva ini pakan seperti baupli artemia 3 kali sehari agar pembibitan cepat berkembang. Setelah itu, baru proses pembesaran ikan gabus dimulai di kolam terpisah.

Apakah Kolam Ikan Gabus Juga Berpengaruh?

Pembuatan kolam untuk pembesaran ikan sangat berpengaruh besar. Alfiant salah satu alumni universitas Brawijaya dari situs Warta Wirausaha menyarankan untuk menambakan 5-7 karung kotoran puyuh, sapi atau ayam (yang sudah ke ring) dalam kolam ukuran 200 m2.

Kolam Ikan Gabus

Ini bertujuan untuk membuat habitas asli ikan dan membentuk pH yang sesuai dengan kehidupan ikan gabus di alam.

Setelah itu, beri air dengan ketinggian 40cm dan biarkan kotoran mengendap selama 5 hari. Baru setelah itu diberikan bibit ikan dengan ukuran 50-100 ekor tiap m2.

Pemberian pakan ikan gabus juga tidak rumit. Berikan saja pellet atau hewan-hewan lainnya misalnya benih ikan lele.

Biasanya kalau ikan gabus stress mereka tidak ingin makan, sehingga pemberian benih ini sangat berguna untuk merangsang mereka makan lagi.

Baca juga: Usaha Budidaya Ternak Lele Teknik Bioflok, Bisa di Lahan Sempit

Penutup

Demikian sekelumit hal kecil tentang cara budidaya ikan gabus. Komitmen tinggi, kesabaran, keuletan dan pantang menyerah harus Anda miliki kalau mau benar-benar ingin sukses di bidang ini.

Harga ikan gabus memang tinggi, namun proses budidayanya ternyata gampang-gampang sulit.

Semoga bermanfaat.

Advertisement
Rio Brian

Rio Brian adalah content writer, editor, dan sekaligus co-admin di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar pada bisnis online, social media, dan blogging.

2 thoughts on “Cara Budidaya Ikan Gabus Agar Menghasilkan Panen yang Melimpah”

Leave a Comment