Bobol Situs Kencan, “Nyawa” Kelompok Hacker Ini Dihargai 5 Miliyar!

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari Aksdaem.com
Image dari Aksdaem.com

Hacker! Apa yang terlintas di benak rekan-rekan ketika mendengar atau membaca kata tersebut. Mungkin mayoritas perasaan yang muncul adalah was-was, takut, hingga ngeri jika menjadi korban tindakan mereka. Sangat wajar rasanya, terlebih saat #teknologi sudah sangat maju seperti saat ini, tindakan hacking, seakan semakin sulit terbendung. Bahkan untuk “mencium” jejak para kriminal digital ini nyatanya bukan pekerjaan yang mudah.

Nah, belum lama ini kabar yang cukup mengejutkan tentang aksi kelompok hacker muncul di negara Kanada, tepatnya wilayah Toronto. Namun bukan proses atau “hasil jarahan” yang menjadi tajuk utama, tapi langkah tak biasa dari korban aksi #hacking tersebutlah yang mungkin cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, situs kencan Ashley Madison selaku korban menggelar sayembara dan menawarkan fulus tak kurang dari Rp5 Milyar untuk siapa saja yang bisa mengungkap dan menangkap para pelaku tersebut.

Sekilas Tentang Situs Ashley Madison

Ashley Madison adalah sebuah situs kencan yang berkantor pusat di Toronto, Kanada. Menjadi jembatan cinta antar para penggunanya, situs dengan member lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia ini bisa dibilang juga anti mainstream. Pasalnya bukan hanya untuk para jomblowan dan jomblowati, ternyata situs ini juga menfasilitasi member yang sudah berstatus menikah untuk mencari cinta “cadangan”.

Terlepas dari konsep layanan yang menyeleneh, Ashley Madison bisa dibilang berkembang dengan sangat pesat serta mendatangkan profit yang tidak sedikit bagi pihak pengembang yakni Avid Life Media. Fakta ini juga semakin ditegaskan dengan munculnya reaksi tak terduga dari pihak Avid Life Media yang mengumumkan bahwa pihaknya siap membayar “nyawa” para pelaku yang menamakan dirinya The Impact Team tersebut dengan harga 500 ribu Dollar Kanada atau sekitar Rp5 Milyar! Angka yang cukup menggiurkan bukan.

Artikel lain: Identity Theft, Ketika Identitas-pun Jadi Obyek Kejahatan Digital

Mencuri Data Penting Perusahaan

Lalu apa sih yang diretas kelompok hacker tersebut hingga menimbulkan langkah frontal seperti itu? Dari keterangan internal perusahaan, data sebesar 9 Gb yang berhasil dibobol oleh The Impact Team meliputi data pribadi para member seperti nama, alamat, profil, serta yang membahayakan adalah informasi terkait kartu kredit member.

Dari situ, selain kerugian materiil, tentu yang paling parah adalah kerugian immateriil yakni lunturkan kepercayaan member terhadap situs tersebut. Bisa dibayangkan, untuk situs sekelas Ashley Madison yang telah membuka layanan dengan skala global, tentu hilangnya kepercayaan member adalah pukulan yang telak bagi keberlangsungan bisnis tersebut. Terlebih Ashley Madison adalah situs kencan, yang mana data pribadi bakal lebih berbahaya jika bocor dibanding situs biasa.

Di sisi lain, ternyata muncul kabar yang menyatakan bahwa apa yang sedang dilakukan oleh pihak Avid Life Media tersebut mendapat reaksi yang beragam dari banyak pihak. Sebagian berfikir bahwa sayembara tersebut kurang layak dilakukan karena bukan tidak mungkin memicu hacking war (perang hacking).

Namun di samping itu juga ada beberapa pihak yang menyatakan apresiasinya terhadap langkah tersebut. Faktanya saat ini banyak korban hacking digital yang ketika setelah menjadi korban, langkah yang ditempuh hanya memperbaiki keamanan sistem dan bertindak sebatas defensive. Lain halnya, Avid Life Media yang langsung melapor kepada pihak kepolisian, justru bergerak offensive untuk berusaha mengungkap kejahatan digital tersebut.

Baca juga: Akun Facebook Anda Memposting Konten P0rn0 Tanpa Izin? Berikut Cara Mengatasinya

Bukan Upaya yang Mudah

Disampaikan oleh Kepala Bidang Teknologi, Computer Forensic Services Amerika, Mark Lanterman  bahwa apa yang sedang diupayakan Avid Life Media bukanlah langkah yang mudah. Bahkan dengan tawaran uang yang menggiurkan sekalipun, untuk bisa melacak indentitas serta menangkap para dalang di balik aksi The Impact Team tersebut akan sangat sulit dilakukan.

Ia menambahkan statistik yang menyebut bahwa hanya ada kurang dari 1 persen dari kasus hacking di dunia yang bisa terungkap, lebih-lebih kasus yang terungkap biasanya yang dilakukan oleh hacker kelas teri saja. Dan beda kisah jika yang melakukan komplotan kelas kakap macam The Impact Team, karena mereka umumnya beraksi dengan sangat rapi serta mampu menghapus jejak kejahatan dengan sangat baik.

Terlepas nanti kelompok hacker tersebut berhasil diringkus atau tidak, yang pasti upaya prefentif merupakan salah satu pelajaran berharga yang bisa kita ambil. Tidak usah jauh-jauh kawan, bahkan informasi pribadi kita di ranah digital seperti media sosial bisa juga disalah gunakan untuk tindak kejahatan. So, jangan lupa untuk selalu waspada dan berlaku bijak ketika memanfaatkan teknologi.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment