Berbisnis Waralaba Kuliner Berkonsep Gerobak? Kenali Dulu Untung Ruginya

Berbisnis-Waralaba-Kuliner-Berkonsep-Gerobak
Ilustrasi dari Google Image

Jika ditanya apakah bisnis yang tidak akan pernah hilang, jelas jawabnya adalah bisnis makanan. Dalam kondisi ekonomi ataupun perkembangan zaman seperti apapun, untuk urusan perut pasti akan terus dibutuhkan. Alasan itu pulalah yang menyebabkan bisnis kuliner kian hari semakin bertambah banyak. Mulai kudapan hingga makanan berat dari restoran sampai kaki empat, bisnis kuliner akan terus berkembang dan hadir dengan beragam inovasi.

Demikian pula dengan konsep bisnisnya. Dalam beberapa tahun belakangan bisnis waralaba kuliner memang mulai mejamur utamanya di kota-kota besar. Dan salah satu konsep yang paling banyak dijumpai adalah booth atau gerobak. Yup, menjajakan aneka kuliner dengan gerobak memang dirasa sangat efektif. Selain minim biaya, menjual makanan dengan gerobak nampaknya lebih fleksible terkait tempat berjualan. Namun  tunggu dulu, menjalankan waralaba kuliner berkonsep gerobak ternyata juga mempunyai kerugian lho.

Oleh karena itu bagi rekan-rekan yang berencana berbisnis waralaba kuliner dengan gerobak, wajib memperhatikan untung ruginya berikut ini.

Keuntungan Waralaba Kuliner Berkonsep Gerobak

1. Biaya Operasional Lebih Ringan

Keuntungan yang paling nampak dari konsep gerobak untuk bisnis waralaba kuliner yakni biaya operasionalnya yang relatif lebih ringan. Dengan konsep booth atau  gerobak, mitra waralaba tidak memerlukan lahan jualan yang besar, dengan ukuran lahan 2×3 meterpun sudah cukup. Jika tidak ingin menetap, mitra pun bisa menjual dengan sistem keliling.

Namun tentunya melihat kondisi gerobak terlebih dahulu. Selain itu, karena sifatnya yang berskala kecil tentu dalam pengoperasian usaha tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Pada beberapa usaha bahkan hanya dikerjakan oleh satu orang saja.

2. Memulai Usaha Lebih Cepat

Jika dibandingkan dengan konsep kedai atau kios, tentu proses memulai waralaba gerobakan jauh lebih cepat. Dari pihak pengembang waralaba umumnya telah menyiapkan semua keperluan dalam satu paket waralaba. Mitra tinggal menentukan lokasi dan tenaga kerja sisanya semua sudah disediakan.

Terlebih dalam hal administasi, skala gerobak tidak akan menyita waktu banyak. Waktu yang butuhkan lebih singkat sehingga bisnis bisa segera berjalan untuk mendatangkan keuntungan.

3. Cepat mencapai BEP

Keuntungan lain dari konsep gerobak adalah waktu untuk balik modal lebih singkat. Umumnya pengembang waralaba menyatakan bahwa dengan konsep booth jangka waktu BEP lebih cepat dibanding konsep kedai atau bahkan resto.

Hal ini disebabkan nilai investasi yang lebih kecil tentu membawa dampak modal impas yang lebih cepat, dengan syarat bisnis berjalan dengan perkiraan. Umumnya mengenai jangka waktu BEP, pengembang waralaba kuliner menargetkan tak lebih dari satu tahun.

Kerugian Waralaba Kuliner Berkonsep Gerobak

1. Kurangnya Komitmen Mitra

Biaya investasi yang murah ternyata bagai pedang bermata dua. Selain memberi keuntungan, biaya yang rendah terkadang juga memicu ketidak seriusan atau kurang konsistensinya mitra. Ketika bisnis tidak berjalan sesuai rencana, mitra cepat menyerah bahkan parahnya langsung meninggalkan bisnisnya begitu saja. Mungkin rekan-rekan juga sering melihat booth waralaba kuliner yang terparkir di plataran pusat perbelanjaan, namun tak pernah nampak penjualnya.

Padahal jika difahami benar-benar, semua bisnis menanggung resiko. Jika memang awal usaha belum membuahkan hasil maksimal itu sangat wajar. Namun jangan sampai menyerah dan dengan enteng berfikir usaha kuliner gerobak hanya bermodal kecil jika hilang pun tidak masalah. Inilah sindrom mitra waralaba yang sangat berbahaya.

2. Pengembang Waralaba Asal-Asalan

Masalah tidak hanya datang dari pihak mitra, terkadang permasalah juga datang dari sumbernya yakni pengembang waralaba. Umumnya penawaran waralaba kuliner berkonsep gerobak  cukup banyak menarik minat mitra untuk bergabung.

Namun jika pengembang tidak benar-benar mempersiapkan manajemen yang baik pada proses produksi, distribusi, pelatihan hingga pengawasan, hasilnya semakin banyak mitra justru membuat pengembang sulit mengontrol hingga akhirnya bisnis pun collapse.

Ada baiknya jika kita ingin menjadi kerjasama waralaba kuliner berkonsep gerobak, harus memperhatikan track record pengembang waralaba tersebut. Sudah berapa lama beroperasi serta bagaimana kelancaran bisnis mitra-mitra sebelumnya.

Selain itu faktor lain yang juga tak kalah penting adalah pilihlah waralaba dengan produk kuliner  yang potensi penjualannya baik. Saat ini banyak waralaba musiman yang hanya mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan keberlanjutan bisnisnya. Saat trend minuman mochachino cincau atau martabak mini maka sangat banyak booth yang menjual kuliner sejenis. Dampaknya tentu produk kita akan sulit bersaing. Pilihlah produk yang unik serta memiliki potensi pasar yang baik.

Untuk menjalankan bisnis waralaba kuliner berkonsep gerobak memang gampang-gampang susah. Tetap perhatikan faktor-faktor di atas dan implementasikan dengan baik sehingga usaha kuliner geborakan anda dapat mendatangkan keuntungan yang diinginkan.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Berbisnis Waralaba Kuliner Berkonsep Gerobak? Kenali Dulu Untung Ruginya”

  1. Saya pernah jualan gorengan dengan media grobak bareng2 sama teman kuliah saya mas, lumayan juga pengalaman untuk menjadikan mandiri..
    Dari itu saya paham bahwa mencari kesuksesan tidak semudah yang direncnakan ada banyak tantangan dan godaan :)

    Reply
    • Betul banget mas, justru tantangan itu yang bikin seseorang jadi pengusaha hebat. Pelaut yang tangguh tidak dilahirkan dari ombak yang tenang! Tetap semangat

      Reply

Leave a Comment