Akibat Perombakan Masal, Banyak Petinggi Twitter Pilih Hengkang

Advertisement - Scroll to Continue
petinggi twitter Jack Dorsey
Image dari Gsmarena.com

Memasuki tahun 2016, persaingan di ranah bisnis #media sosial nampaknya masih belum bergeser dengan beberapa pemain besarnya. Selain Facebook serta Instagram, nama media sosial Twitter juga masih menduduki tangga teratas dalam persaingan bisnis tersebut.

Namun yang membedakan dengan 2 pesaing lain, situs berlogo burung biru itu kini sedang dirundung permasalahan yang cukup berat. Setelah berpindah tampuk kepemimpinan kepada CEO lawas Jack Dorsey, cukup banyak perubahan di berbagai sisi dalam perusahaan Twitter. Dan yang terbaru kabar yang cukup mengejutkan yakni beberapa petinggi perusahaan memilih untuk resign dengan alasan tertentu.

Seperti apakah nasib Twitter ke depannya dan alasan apa yang mendasari kepergian para punggawa Twitter tersebut? berikut telah kami rangkum ulasan lengkapnya.

Lima Nama Dipastikan Hengkang

Rumor tentang kepergian beberapa petinggi perusahaan #Twitter sudah mulai menyeruak sejak beberapa minggu terakhir. Hal tersebut muncul menyusul adanya perombakan besar-besaran yang dilakukan oleh sang CEO.  Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, Twitter telah “merumahkan” cukup banyak pegawainya dengan alasan efisiensi keuangan dan kinerja. Selain itu juga terdapat beberapa perubahan vital dalam layanan Twitter, salah satunya pengubahan batas karakter untuk tweet yang naik tajam hingga ribuan karakter.

Entah masih berhubungan langsung dengan perombakan tersebut atau tidak, yang pasti 5 nama petinggi perusahaan Twitter telah dikonfirmasi mengundurkan diri. Lima nama tersebut adalah Senior Engineering Vice Presiden Alex Roetter, Global Media Vice President Katie Jacobs Stanton, Product Vice President Kevin Weil, Vice President HRD Skip Schipper dan Vine Leader Jason Toff.

Artikel lain: Bersiap, Twitter Akan Ubah Ciri Khas 140 Karakter untuk Limit Kicauannya

Dari kelima nama tersebut, 4 di antaranya merupakan petinggi yang bertugas langsung di bawah perusahaan Twitter. Mereka yakni Alex Roetter, Katie Jacobs Stanton, Kevin Weil dan Skip Schipper. Sedangkan satu nama lagi yaitu Jason Toff, merupakan petinggi dari jejaring sosial berbasis #video Vine. Seperti diketahui Vine merupakan perusahaan yang telah diakuisisi oleh Twitter sejak tahun 2012 silam.

Konfirmasi Mundurnya Para Petinggi Twitter

Setelah menjadi pertanyaan publik selama beberapa waktu terakhir, misteri keluarnya beberapa petinggi Twitter akhirnya terjawab dari beberapa rilis resmi. Yang pertama yakni disampaikan oleh Vine Leader, Jason Toff,  dirinya mengkonfirmasi bahwa telah resmi keluar dari perusahaan Twitter lewat sebuah tweet bertuliskan ”Saya bergabung dengan Google untuk mengerjakan VR atau virtual reality. Begitu banyak potensi menarik di sana.”.

Tweet yang di tulis pada akun pribadinya @jasontoff, pada Senin (25/01) lalu tersebut, dengan jelas mempertegas isu tentang keputusan dirinya yang ingin hengkang dari Twitter. Bahkan beberapa spekulasi tentang perusahaan #Google yang menjadi pelabuhan Jason yang selanjutnya sudah mulai nampak dari beberapa waktu yang lalu. Dan benar saja, kini dirinya resmi menukangi divisi pembuatan teknologi 5 dimensi virtual reality milik mbah Google.

Sedangkan untuk empat nama yang lain, konfirmasi pengunduran diri mereka diumumkan langsung oleh CEO Twitter lewat akun pribadinya @jack, dengan menulis kan rasa penyesalan sekaligus terima kasih kepada para mantan rekannya tersebut.

“Dengan sedih saya umumkan bahwa Alex Roetter, Skip Schipper, Katie Stanton, dan Kevil Weil memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Saya pribadi berterima kasih untuk mereka semua atas kontribusinya di Twitter selama ini. Mereka adalah orang-orang fenomenal!” ungkap Jack Dorsey.

Baca juga: Inilah 5 CEO Kelas Dunia Dengan Follower Twitter Melebihi Follower Akun Perusahaannya

Keputusan Yang Telah Direncanakan?

Banyak pihak yang melempar spekulasi terkait dengan keputusan beberapa petinggi Twitter yang mengundurkan diri secara hampir bersamaan. Sebagian menyatakan, alasan utama yakni kondisi perusahaan yang sudah semakin lesu serta kurang potensial. Selain itu usaha keras yang disuntikkan oleh Jack Dorsey paska menggantikan CEO lama Dick Costolo, nyatanya tidak kunjung membuahkan hasil yang diharapkan.

Namun demikian beberapa pihak juga berpendapat bahwa sebenarnya keputusan tersebut telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu perusahaan dinilai masih akan berjalan stabil meski harus “mengamputasi” jajaran eksekutif perusahaan.

Dalam kesempatan yang sama Jack menyatakan bahwa COO Twitter, Adam Bain akan mengampu beberapa tugas lain yang ditinggalkan oleh pimpinan terdahulu yakni seperti tim produksi, media serta SDM. Selain itu CTO Twitter, Adam Messinger juga mengambil peran ganda untuk divisi produk konsumen dan teknisi, desain dan penelitian serta layanan pengguna.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

3 thoughts on “Akibat Perombakan Masal, Banyak Petinggi Twitter Pilih Hengkang”

Leave a Comment