6 Rahasia Otak Yang Wajib Diketahui Para Marketer

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari albertpalacci.org
Image dari albertpalacci.org

Fakta mengenai perkembangan dunia pemasaran selalu menarik untuk diketahui. Karena tak hanya perkembangan #teknologi saja yang bisa mempengaruhi pemasaran, melainkan ada pula aspek-aspek penting lainnya. Salah satunya adalah neuromarketing.

Neuromarketing adalah penelitian yang mengumpulkan sejumlah data mengenai kaitan antara proses pemasaran dengan respon dari otak manusia. Dengan demikian nantinya tim pemasaran bisa mengembangkan metode non verbal yang lebih efektif demi memikat hati calon pelanggannya.

Setidaknya ada 6 fakta tentang otak manusia yang erat kaitannya dengan neuro-marketing. Mempelajari hal ini berarti memberikan kesempatan bagi tim pemasaran kita untuk mengembangkan diri secara lebih baik lagi.

Jadi, apa saja 6 fakta otak manusia yang patut dipahami oleh tim pemasaran?

1. Otak Manusia Itu Primitif

Otak manusia memang memiliki pola pikir yang primitif. Maksudnya, bagian amigdala adalah bagian yang mengontrol emosi. Sehingga tanpa kita sadari sekalipun, biasanya kita sering mengutamakan emosi daripada pola pikir rasional.

Contoh nyatanya adalah kebiasaan banyak orang yang mengecek email dari bagian subyeknya terlebih dahulu. Atau memindai suatu konten di internet melalui judul yang menarik atau menggugah rasa penasaran.

Hendaknya hal ini juga menjadi perhatian bagi tim pemasaran yang fokus pada cara efektif menarik atensi calon pelanggan dari hal sederhana yang pertama kali dilihat pelanggan.

2. Otak Manusia Menyukai Gambar

Ternyata otak manusia juga lebih piawai dalam memproses data berbentuk gambar daripada data berbentuk tulisan. Bahkan 90% data yang diproses oleh otak adalah data dalam bentuk gambar. Dengan demikian, tentu mudah bagi tim pemasaran yang ingin menarik rasa ingin tahu banyak orang.

Membuat dan mempopulerkan beragam konten gambar yang menarik akan jadi salah satu solusi untuk memenangkan hati banyak masyarakat. Karena kekuatan konten gambar nantinya akan mendorong minat masyarakat terhadap suatu produk.

3. Konten Berupa Foto Orang Lain Pun Tak Kalah Menarik

Sebuah penelitian menunjukkan hasil kalau otak manusia juga gemar melihat foto orang lain. Melalui foto orang lain, manusia bisa memutuskan lebih cepat untuk menjalin hubungan baik atau mengidentifikasi terjadinya ancaman. Hal in bisa terjadi karena bagian otak yang memproses informasi foto orang terletak persis bersebelahan dengan bagian yang memproses emosi.

Jadi, pemasaran akan lebih efektif seandainya menggunakan sosok orang yang nyata. Keindahan paras orang yang mempromosikan suatu bisnis juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

4. Pemilihan Warna Juga Dapat Mempengaruhi Perasaan

Ada studi lain yang menyatakan kalau 62% hingga 90% keputusan kita untuk memilih suatu produk hanya dipengaruhi oleh pemilihan warna saja. Misalnya warna kuning sering diidentikkan dengan kecemasan, warna biru untuk membangun kepercayaan, dan warna merah melambangkan sesuatu yang mendesak.

Seni pemilihan warna belakangan ini juga mulai menjadi fokus bagi sejumlah perusahaan. Karena warna terbaik akan mendukung minat masyarakat terhadap produk bisnis yang akan diperkenalkan atau dipopulerkan.

5. Pilihan Kata-kata Akan Mengubah Perilaku

David R. Just dan Brian Wansink dari Cornell University Food and Brand Lab menemukan fakta kalau ternyata pemilihan nama juga bisa mempengaruhi pelanggan. Misalnya saja, orang cenderung akan mengonsumsi lebih sedikit spaghetti dengan nama “double size”. Padahal spaghetti double size itu punya porsi yang sama banyaknya dengan spaghetti biasa, yang berbeda adalah isian dari sajian tersebut.

Memilih kata yang tepat sesuai dengan konteks produk akan membuat proses pemasaran jadi berlangsung efektif. Jangan sampai nama yang keliru berimbas pada popularitas produk yang dipasarkan.

Baca juga: Belajar Mengenali Tipe Konsumen dalam Bisnis Online

6. Kita Selalu Berhasrat untuk Memiliki Sesuatu

Seorang filsuf bernama Eric Hoffer mengungkapkan kalau manusia cenderung iri melihat apa yang dimiliki orang lain. Akibatnya, akan ada perasaan ingin memiliki yang timbul sebagai reaksi terhadap aksi otak tersebut. Tentu saja tidak sulit mempengaruhi lebih banyak orang untuk membeli, jika sudah ada sebagian orang yang berhasil tertarik dengan produk kita.

Memahami fakta menarik tentang otak manusia adalah bagian dari pembelajaran neuromarketing. Jika kita sudah berhasil memahaminya dengan baik, maka kinerja maksimal sebagai tim pemasaran bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Karena segala fakta sains selalu menarik untuk dipelajari, dan nyatanya kombinasi ilmu lain dengan sains selalu sukses menghasilkan suatu hal positif yang bermanfaat bagi kita.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment