5 Tips Tanamkan Skill Bisnis Pada Anak Sejak Dini

Advertisement-Scroll to Continue

Di saat persaingan dunia kerja semakin ketat, sudah saatnya kita berfikir tidak lagi untuk mendapatkan pekerjaan namun bagaimana menciptakan pekerjaan. Menciptakan pekerjaan bukan berarti mampu membuat perusahaan atau bisnis skala besar. Namun setidaknya bisa bisa menjadi pegangan hidup diri sendiri, syukur-syukur dapat berkembang dan dapat menyediakan lapangan kerja untuk orang lain.

Demikian juga untuk para orang tua, mungkin tidak sedikit yang sudah menyadari hal tersebut. Para orang tua yang berpandangan jauh ke depan tentu ingin membekali anaknya dengan kemampuan berwirausaha sebagai altenatif mencari pekerjaan. Bahkan banyak juga orang tua yang sudah berpandangan agar anaknya bisa menjadi pengusaha sukses nantinya. Bukan hal berlebih, namun ini realistis.

Jika kita bisa mendidik anak menjadi seorang pebisnis andal mulai dari sekarang, kenapa tidak? Dan berikut Maxmanroe punya 5 tips bagaimana menanamkan skill bisnis pada anak sejak dini.

Artikel lain: Sukses Berbisnis di Usia Muda – Bahkan Sebelum 20 Tahun!

Pengenalangan Konsep Uang

Yang dimaksud mengenalkan konsep uang kepada anak bukan hanya mengenai bentuk serta nilainya saja, namun yang lebih penting adalah penggunaan dan bagaimana cara menghargai uang. Beberapa orang tua mungkin ada yang berfikir anak jangan terlalu banyak berhubungan dengan uang. Entah dengan alasan apapun, namun kenyataannya mengenalkan dengan baik konsep uang menjadi modal yang sangat berharga bagi seorang anak dalam hal pola pikirnya terhadap uang dikemudian hari.

Yang tak kalah pentinganya yakni bagaimana anak memperlakukan uang yang dimiliki. Anak harus di fahamkan bahwa uang adalah benda yang berharga dan tidak boleh diperlakukan sembarangan. Pendidikan ini tidak bermaksud untuk “mendewakan” uang, namun bagaimana mereka menggunakan  uang tersebut sesuai dengan kebutuhan dan lebih menghargai apa yang mereka miliki. Kebiasaan dari kecil menyepelekan uang, sedikit banyak akan berdampak pada pengelolaan keuangan anak tersebut ketika dewasa.

Pengenalan Lingkungan Bisnis

Tips berikutnya adalah mengenalkan lingkungan bisnis kepada anak. Sebagai contoh yang paling sederhana adalah pasar rakyat atau pasar tradisional. Apa yang bisa didapatkan anak? Dengan mengajak akan ke pasar, ia akan terbiasa melihat dan mendengar proses transaksi barang secara langsung.

Anak perlahan akan merekam bagaimana proses jual beli tersebut dilakukan. Ada proses tawar menawar, proses menimbang, orang berpromosi menjajakan dagangan. Hal tersebut perlahan juga akan membentuk skill wirausaha dalam diri anak.

Atau jika mempunyai rekan yang menjalankan bisnis semisal bisnis toko roti. Bisa kita ajak masuk ke toko tersebut melihat proses produksi, bagaimana melayani konsumen serta hal hal lain terkait usaha tersebut. Namun tetap ingat porsinya, jangan sampai anak justru merasa penat dan malah tidak nyaman.

Artikel lain: Masa Kuliah Masa Terbaik Untuk Mulai Belajar Berbisnis

Potensi Bisnis Dari Hobi

Setiap anak umumnya mempunyai ketertarikan atau hobi yang berbeda-beda. Dari hobi tersebut tidak jarang pula mempunyai potensi untuk memunculkan skill bisnis anak. Sebagai contoh bagi mereka yang baca buku dan mempunyai komik banyak, bisa menawarkan untuk disewakan pada teman-temannya. Kemudian untuk jangka panjang jika anak nampak hobi menulis, mulai kenalkan bahwa profesi penulis juga mempunyai prospek yang baik.

Ajarkan bagaimana menyalurkan hasil tulisan anak ke majalah, upload di website atau yang paling sederhana dikenalkan di mading sekolah. Perlahan jika anak sudah mendapatkan feedback berupa pujian atau bahkan nominal uang meski tidak banyak, akan timbul optimisme menjadikan hobinya sebagai pekerjaan.

Gunakan Permainan Sederhana

Permainan adalah hal yang paling dekat dengan dunia anak. Dan dengan permainan sederhana seperti monopoli anak bisa mulai belajar tentang bisnis. Mengelola keuangan, memutuskan mana yang harus dibeli hingga mempertahankan agar tidak bangkrut semuanya bisa dipelajari lewat permainan yang satu ini.

Selain itu jika anak sudah fasih dengan gadget seperti tab, kini teknologi telah memfasilitasi pembejaran skill bisnis dalam permainan yang lebih beragam. Macam permainan yang bisa dipilih seperti permainan mengelola sebuah café atau restorant, menjalankan peternakan, mengelola kota dan masih banyak lainnya. Pilihkan #game yang mendidik dan tetap kontrol waktu bermain anak.

Baca juga: Tak Harus Menunggu Mapan untuk Merintis Bisnis, Baca Tips Ini

Pentingnya Konsep Meminjam

Konsep meminjam merupakan hal sederhana namun sangat penting ditanamkan dengan baik pada anak. Anak harus difahamkan adanya tanggung jawab jika meminjam sesuatu dan ada kewajiban untuk menanyakan miliknya yang dipinjam orang lain.

Rasa tanggung jawab yang besar ketika sedang meminjam sesuatu tentu akan memberikan dampak positif ketika ia masuk dunia bisnis nantinya. Dan menanyakan sesuatu yang dipinjam adalah keharusan, karena dengan begitu anak akan lebih peduli dengan apa yang dimiliki tidak membiarkan begitu saja jika hilang.

Mendidik anak untuk menjadi apapun nantinya memang pilihan orang tua. Namun kembali pada kenyataan makin sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang layak, menjadikan kemampuan bisnis salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap anak. Berikan secara proporsional dan bijak, maka anak akan berkembang menjadi pribadi yang siap di masa depan.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “5 Tips Tanamkan Skill Bisnis Pada Anak Sejak Dini”

  1. Tetapi sebagai orang tua kita tidak boleh memaksa anak agar dapat menjadi sesuatu yang diinginkan oleh orang tua tersebut. Kita hanya perlu memberi dorongan dan apa yang ia butuhkan tentunnya dalam bidang yang positif. Meskipun ada baiknya kita memberikan 5 tips yang tertera diatas

    Terimakasih ilmunya sangat bermanfaat

    Reply
  2. Hal ringan yang juga bisa menambah skill bisnis pada anak :
    1. Kasih uang saku bulanan, agar dia bisa mengatur keuangan
    2. Ajari menabung, agar mengerti konsep penghematan keuangan
    3. Beri hadiah setelah melaksanakan tugas, agar anak tau konsep kerja keras
    4. Ajak bermain kreatif, agar meningkatkan kemampuan kreatifnya
    5. Ajari berkenalan, bergaul, dan berempati pada orang lain, agar anak ber EQ tinggi.
    Maap mas, sekedar menambahkan :)

    Reply

Leave a Comment