Mempelajari 4 Elemen Penting Untuk Ciptakan Iklan Media Online Sukses

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari Partytime-inflatables.com
Image dari Partytime-inflatables.com

Saat ini penggunaan iklan media online sebagai strategi marketing tentu sudah menjadi hal yang sangat lumrah. Terlebih bagi para brand yang mempunyai budget marketing di atas rata-rata, periklanan secara online dipilih karena menawarkan potensi yang besar untuk mencakup perhatian konsumen.

Namun lagi-lagi, ekspektasi untuk mendapatkan perhatian besar dari konsumen harus dibayar mahal jika kita gagal menjalankan promosi online dengan cara yang seharusnya. Bahkan mengambil contoh sebuah brand yang telah memiliki follower dalam jumlah puluhan ribu di media sosial pun, bukan tidak mungkin hanya akan mendapat aliran traffic yang tidak seberapa menuju website pribadi mereka.

Lalu apa alasannya?

Image dari Amazon.com
Image dari Amazon.com

Mungkin salah satu “tertuduh” paling menonjol dari masalah ini adalah semakin ketatnya persaingan. Tidak hanya pemilik bisnis namun pesaing kita juga UKM bahkan personal seller, semuanya bersaing dengan berbagai cara.

Oleh karena itulah, menjalankan periklanan berbayar atau yang sering disebut paid marketing, bisa menjadi pilihan. Karena dengan mengikuti program periklanan yang ditawarkan oleh media online baik itu media sosial maupun platform pencarian seperti Google, sedikit lebih mampu mengungguli para pesaing yang tidak menggunakan layanan tersebut.

Dan untuk rekan-rekan yang sudah mempunyai bisnis dan ingin menjalani kampanye promosi di Facebook, Twitter atau Google, sangat layak untuk menyimak artikel tentang 4 elemen penting dalam menciptakan iklan media online sukses berikut ini.

Mengapa harus Facebook, Twitter dan Google? Karena ketiganya merupakan platform yang menyediakan paid marketing dengan potensi terbaik hingga saat ini.

Mari kita mulai.

Artikel lain: 4 Tips Menulis Copywriting Untuk Media Periklanan Online

1. Perhatikan Dan Patuhi Setiap Ketentuan Periklanan

Tidak usah dipertanyakan lagi, langkah yang pertama ini mungkin terdengar sederhana dan remeh bagi kebanyakan orang. Dan ternyata pada kenyataannya, masih sangat banyak pengiklan baik itu yang menggunakan Facebook, Twitter maupun Google, tidak membaca dengan teliti semua ketentuan periklanan.

Alasannya, terlalu banyak, ribet, atau bahkan bingung dan tidak terlalu ingin mempelajarinya.

Padahal di sisi lain, mempelajari ketentuan periklanan akan sangat membantu kita untuk memenangkan persaingan. Karena, meski kita beriklan secara premium, persaingan untuk beberapa lini bisnis pun sebenarnya tetap cukup tinggi. Sisanya ditentukan bagaimana kita bisa mengemas iklan kita lebih baik dari pesaing lain.

a. Konten Dewasa

Kita mulai dari contoh yang sangat sederhana. Pada mayoritas ketentuan periklanan terdapat peraturan di mana kita tidak boleh menggunakan hal yang berbau sensual sebagai sarana marketing. Baik itu dalam bentuk tulisan maupun materi di dalam iklan kita, hal tersebut jelas dilarang.

Mengambil contoh Facebook, Facebook menerapkan ketentuan yang ketat terhadap penggunaan konten bernuansa dewasa. Di dalam peraturan terdapat pembagian yang jelas yakni dilarang menggunakan gambar yang terlalu mengandung unsur sensual atau memberikan sugesti sensualitas.

Image dari Neilpatel.com
Image dari Neilpatel.com

Lebih khusus lagi, beberapa larangan konten untuk periklanan Facebook bisa rekan-rekan baca pada tautan berikut ini, https://www.facebook.com/policies/ads/prohibited_content

b. Pembatasan Usia

Selanjutnya, selain yang bernuansa dewasa jenis konten iklan yang dilarang adalah penggunaan foto maupun bahan iklan yang mempunyai pembatasan usia, salah satunya minuman beralkohol dan rokok.

Sebagai contoh kita bisa melihat peraturan yang diterapkan oleh Twitter untuk para pengiklannya. Di dalamnya dengan jelas melarang penggunaan materi atau memasarkan iklan minuman beralkohol ataupun rokok.

iklan-online-4
Image dari Twitter.com

Hal seperti ini tentu layak untuk diperhatikan, karena media sosial serta platform online merupakan ranah yang bisa diakses oleh pengguna berbagai usia. Jika kita tidak membatasi, tentu akan sangat sulit bagi iklan usaha kita untuk bisa mendapatkan hasil maksimal.

Baca juga: Iklan 5 Detik ~ Konsep Dahsyat Promosikan Diri Super Singkat

c. Pembatasan Eksklusif

Dua contoh di atas mungkin bisa dipahami dengan cepat karena memang merupakan peraturan yang umum kita ketahui, namun ternyata ada juga beberapa peraturan periklanan yang bersifat pembatasan eksklusif.

Apa itu pembatasan eksklusif?

Jadi secara sederhananya, pembatasan eksklusif merupakan peraturan dalam menampilkan konten iklan yang berhubungan dengan platform tempat kita beriklan.

Sebagai contoh, kita mengambil peraturan yang diterapkan oleh Facebook terkait pencatutan nama “Facebook” sebagai tambahan bahan atau materi iklan.

Peraturannya menyebut bahwa, ketika kita ingin mencantumkan kata Facebook di iklan bisnis kita, maka kita harus menulis dengan benar kata Facebook, yakni dengan huruf “F” capital, dan diikuti dengan huruf lain yang ditulis kecil. Hal yang sangat simpel bukan?

Namun pada kenyataannya, banyak dari pengiklan yang iklannya tidak bisa tampil karena tidak bisa melewati review dari internal Facebook akibat permasalahan semacam ini.

Selain itu ternyata masih ada peraturan lain seperti, kata Facebook harus ditulis menggunakan font dan juga style yang sama dengan konten di sekitarnya. Tidak hanya itu, ternyata ada larangan untuk menggunakan logo Facebook, ataupun konten yang masih mengandung logo Facebook.

d. Pengambilan Data Pribadi

Image dari Bussinessorh.com
Image dari Bussinessorh.com

Dari 3 platform besar Facebook, Twitter dan Google, semuanya menerapkan peraturan yang ketat dalam hal keamanan dari data pengguna. Jadi ketika kita membuat sebuah iklan yang didalamnya meminta data dari pengguna seperti nama, alamat Email, nomor telepon, tanggal lahir atau yang lain, kita harus sangat hati-hati.

Belum lagi jika kita meminta pengguna untuk memberikan data sensitif seperti nomor kartu kredit, bukan tidak mungkin akan menjadi masalah lagi kita di kemudian hari.

Di atas merupakan sedikit dari contoh peraturan yang harus kita patuhi ketika beriklan menggunakan platform layanan online. Dan sebagai pelengkap dan sarana informasi, berikut saya serta tautan resmi untuk peraturan dari periklanan Facebook, twitter maupun Google, khususnya untuk poin terakhir.

Facebook https://www.facebook.com/policies/ads/#data_use_restrictions

Google https://support.google.com/adwordspolicy/answer/6008942?hl=en

Twitter https://support.twitter.com/articles/20169693

Kita bisa mempelajarinya, dan jika masih ada pertanyaan lebih lanjut kita bisa mengajukan melalui berbagai fitur yang disediakan oleh setiap platform. Mayoritas, menyediakan fitur penjawab otomatis, ataupun bisa juga langsung menghubungi pihak pengembang melalui email.

iklan-online-6

2. Menyajikan Konten Iklan Yang Dapat Dipahami Dengan Mudah

Pertanyaan simple, bagaimana pendapat Anda jika ada sebuah bisnis yang melebih-lebihkan keunggulan dari produk mereka.

Ketika kita tertarik dan akhirnya membeli atau menggunakan jasa mereka, ternyata kualitas maupun fitur yang ditawarkan tidak sesuai dengan janji. Tentu hal tersebut sangat menjengkelkan. Boro-boro hanya kecewa, mungkin saja kita memberikan review buruk atau menyarankan agar konsumen lain tidak mencoba produk tersebut.

Oleh karena itu ketika kita beriklan, terutama secara online, kita harus tetap mengutamakan etika dan kejujuran. Jangan berlebihan, ketika menawarkan sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan bisnis kita, dan jangan pula menjanjikan sesuatu jika kita tidak bisa memberikan hal tersebut.

Inilah alasan mengapa, Facebook juga memiliki peraturan khusus dimana disarankan bagi para pengiklan untuk tidak memasang materi periklanan dalam bentuk foto “Sebelum dan Sesudah”. Karena hal tersebut bisa memicu, kekecewaan jika hasil yang dijanjikan tidak didapatkan oleh pengguna.

Daripada, menampilkan materi iklan dalam bentuk “janji” seperti itu lebih baik kita memberikan foto yang bersifat menggugah minat. Perbandingannya seperti gambar di bawah ini.

Image dari Neilpatel.com
Image dari Neilpatel.com

Selain itu Facebook juga menyarankan para pengiklan untuk tidak menampilkan konten iklan dilengkapi dengan tampilan fungsi tertentu yang sebenarnya tidak ada. Contohnya pada gambar di bawah ini, tombol play video sebenarnya tidak ada dan hanya digunakan untuk memancing pengguna. Akan lebih baik jika kita menggunakan tombol “call to action” seperti pada gambar di sebelah kiri.

Image dari Neilpatel.com
Image dari Neilpatel.com

a. Landing Page Iklan yang Tidak Sesuai

Hampir seperti kasus di atas, ada juga pengiklan yang memberikan tautan alias link yang mengarah ke sebuah landing page. Permasalahannya adalah, kata-kata yang digunakan pada iklan ternyata tidak sesuai dengan isi dari landing page tersebut.

Hal semacam ini nyatanya masih sangat banyak terjadi. Oleh karena itu kita harus memberikan deskripsi iklan yang tidak hanya menarik namun juga sesuai dengan apa yang nantinya di dapatkan oleh pengguna.

Contoh yang baik bisa kita lihat, dari iklan LinuxAcademy di bawah ini.

Image dari Facebook.com
Image dari Facebook.com

Dalam iklan tersebut, ditawarkan pelatihan untuk Developer serta profesional terkait dengan AWS CSA serta SysOps, dengan harga yang cukup terjangkau yakni 29 dollar per bulan.

Selain sudah jelas, ketika masuk pada Link yang disediakan, ternyata memang di dalamnya menawarkan training terkait hal tersebut.

b. Kelengkapan Informasi

Image dari Google.co.id
Image dari Google.co.id

Contoh lain, kita bisa melihat dari hasil pencarian Google dengan kata kunci “jual mobil bekas”. Di dalamnya bisa kita lihat 2 iklan, yang terletak di bagian atas dan juga di bagian bawah halaman pertama.

Jika kita lihat kembali, iklan di bagian atas langsung pada intinya dimana kita bisa mencari mobil bekas di situs tersebut, ditulis juga kelebihannya sebagai situs jual beli mobil terlengkap, dengan jumlah lebih dari 200.000 mobil, selain itu ada juga merk seperti, Toyota, Honda, Suzuki dan Nissan.

Materi iklan semacam ini tentu bisa menarik pengguna selain juga memberikan pandangan seperti apa layanan yang bisa didapatkan.

Berbeda dengan iklan yang ada di bagian bawah, di sana tertulis bursa otomotif online. Anggap saja, tidak semua orang bisa memahami makna dari kata bursa, tentu mereka tidak akan men-klik iklan tersebut. Belum lagi ketika mereka mencari mobil, dan yang keluar kata otomotif, tentu hal tersebut masih bersifat sangat umum.

Image dari Google.co.id
Image dari Google.co.id

Contoh iklan yang kedua, masalahnya adalah kurang tepat dalam hal pemilihan materi teks iklan.

Contoh lain bisa kita lihat, dari iklan New York times, yang menawarkan berlangganan berita secara online untuk pengguna di kawasan India. Di dalam iklan ini, mungkin terlihat simple, namun cukup menarik. Alasannya adalah, turut dicantumkan pula pricing atau detil biaya untuk berlangganan. Pada kenyataannya, adanya informasi semacam ini mampu lebih meningkatkan ketertarikan pengguna.

Image dari Facebook.com
Image dari Facebook.com

Sebuah penelitian yang diadakan oleh pengembang media sosial Twitter, juga menemukan bahwa mencantumkan harga secara spesifik di materi periklanan akan meningkatkan conversion rate dari iklan tersebut. Selain itu, dari sisi biaya para pengiklan juga bisa berhemat hingga 26% untuk setiap kampanye.

Image dari Twitter.com
Image dari Twitter.com

Tips spesifik lain untuk lagi iklan Twitter, juga bisa anda baca di tautan berikut ini: https://blog.twitter.com/2015/5-tweet-copy-best-practices-for-mobile-app-promotion

Jadi untuk dapat memperoleh perhatian dari pengguna sebenarnya akan lebih baik jika kita memberikan penjelasan secara langsung terkait apa saja yang kita tawarkan.

Baca juga: Pentingnya Konten Online dalam Strategi Pemasaran Merangkul Pelanggan

3. Tarik Minat Pembaca Dengan Headline yang Menggoda

Ketika kita beriklan menggunakan media sosial, kecepatan untuk menarik minat pengguna merupakan salah satu faktor utama penentu kesuksesan kampanye iklan kita.

Cara yang umum ditempuh oleh para pengiklan yani menggunakan gambar yang menarik seperti gambar hewan lucu, meme, atau gambar yang mampu menyentuh sisi sentimentil pembaca.

Ketika kita tidak bisa menimbulkan rasa ketertarikan tersebut dalam waktu sepersekian detik, sudah pasti iklan kita akan terlewatkan begitu saja, karena pengguna akan terus melakukan scroll untuk menemukan konten yang dirasa lebih menarik.

a. Konsep Hideline Lengkap 

Seperti contohnya kampanye iklan yang dilakukan oleh Tokopedia pada platform media sosial Facebook di bawah ini.

Image dari Facebook.com
Image dari Facebook.com

Jika diperhatikan, kekuatan dari materi iklan tersebut terdapat pada headlinenya. “Belanja kebutuhan lebih mudah & hemat, dimulai dari Tokopedia. Nikmati gratis ongkir hingga Rp 30.000 dengan kode voucher: PAKAISALDO”

Pengguna dipancing dengan beberapa kelebihan, yakni kemudahan dalam berbelanja serta adanya potongan biaya untuk pengiriman.

Belum lagi bisa di perhatikan di bagian bawah, pengiklan juga menambahkan harga spesifik untuk produk jam bernuansa klasik yang ditawarkan. Bagi pembaca yang memang mungkin menyukai jam atau sedang mencari jam baru, bukan tidak mungkin akan tertarik dengan iklan semacam ini.

Selain itu ada juga contoh lain untuk materi periklanan berbahasa asing.

Dibawah ini, merupakan “Start a Fire” sebuah layanan yang membantu pengguna untuk meningkatkan persebaran konten serta basis pembaca.

Image dari Twitter.com
Image dari Twitter.com

Untuk para internet marketer, layanan semacam ini tentu akan sangat membantu terutama yang sebelumnya sudah menggunakan layanan dari Buffer.

Namun yang lebih menarik adalah, bagaimana si pengiklan ini mencantumkan Headline yang dilengkapi dengan grafik menanjak. Seakan memberikan sugesti bahwa layanannya dapat membantu meningkatkan bisnis kita, nyatanya materi iklan semacam ini bisa dijadikan panduan positif bagi anda.

Pada kesimpulan, mayoritas dari platform online memberikan saran ketika kita ingin membuat headline iklan cantumkan lah beberapa hal berikut ini:

  • Kelebihan atau manfaat dari produk
  • Keunikan dari produk
  • Faktor kepentingan dari produk
  • Diskon eksklusif

b. Trik Untuk Periklanan Adwords

Beda media sosial, beda juga dengan platform search engine Google. Bagi rekan-rekan yang lebih memilih untuk berita lewat layanan Adwords, beberapa hal di bawah ini merupakan trik yang harus diperhatikan.

Yang pertama adalah tentang bagaimana pengguna akan melihat tampilan pada hasil pencarian Google.

Dari penelitian yang dilakukan ConversionXL, menyimpulkan bahwa terdapat pola tertentu yang digunakan oleh mengakses Google ketika melihat halaman pencarian. Secara umum, seperti yang nampak pada gambar di bawah sebelah kiri, inilah perkiraan dari bagaimana pengguna melihat hasil pencarian Google.

Image dari ConversionXL.com
Image dari ConversionXL.com

Karena bentuknya yang menyerupai huruf F, jadi para peneliti menyebutnya dengan pola F.

Namun kemudian, seiring dengan waktu, perangkat mobile mulai menguasai dan mendominasi penggunaan perangkat desktop. Inilah alasan mengapa, lama-kelamaan pola F tidak lagi berlaku karena seperti pada gambar di sebelah kanan, pola bagaimana pembaca melakukan scan di hasil pencarian berubah menjadi bentuk vertikal.

Lalu apa yang bisa kita pelajari?

Ketika pengguna lebih banyak melakukan scanning dengan cara vertical, sebenarnya langkah terbaik untuk mendapatkan perhatian lebih besar adalah dengan menguasai halaman pencarian tersebut. Untuk poin ini, lebih berhubungan dengan kemampuan SEO serta SERP, yang tentunya akan dibahas di artikel lain.

Namun intinya adalah, semakin banyak Anda bisa memasukkan detil tulisan di halaman pertama Google, akan lebih besar pula kemampuan untuk menarik minat pembaca.

Hubungan dengan membuat iklan di Adwords, ada cara lain untuk “menguasai” halaman hasil pencarian Google. Yakni dengan menambahkan beragam detil informasi seperti contoh di bawah ini.

Image dari Google.com
Image dari Google.com

Pada contoh di atas, kita melihat pengiklan untuk keyword “buy watch online” memberikan Hideline yang singkat namun sangat menarik. Dengan adanya tambahan informasi terkait potongan biaya sebesar 70%, nyatanya ada lagi banyak kelebihan yang tertulis.

Kelebihan pertama yakni, rating 4,6 yang didapatkan oleh si pengiklan (fitur semacam ini bisa muncul dengan tambahan plugin di situs pengiklan). Selain itu, ada tambahan lagi seperti free overnight shipping, no sales tax, serta informasi terkait jenis merk jam yang di jual.

Selain terlihat lebih menonjol, tentu iklan semacam akan lebih mudah merangsang para pembaca untuk men-klik iklan tersebut.

Dan sebagai informasi tambahan, jika sebelumnya iklan pertama merupakan contoh yang baik untuk membuat materi periklanan di Adwords, maka iklan yang ketiga merupakan contoh yang sebaiknya Anda hindari.

Bisa dilihat, kesalahan fatal pertama terletak pada pemilih Hideline yang tidak kuat, terlebih jika dinilai dari sisi gramatikal, pada kenyataannya headline tersebut mempunyai kesalahan penyusunan.

Kesalahan berikutnya adalah, di dalamnya terdapat informasi yang sebenarnya sama sekali tidak diperlukan oleh orang yang tertarik untuk membeli sebuah jam.

Pembeli tidak tertarik dengan informasi seperti SGS Audited Suppliers, Award ataupun Leading portal, yang mereka perlukan adalah keuntungan apa yang akan mereka dapatkan dengan membeli produk atau menggunakan jasa kita.

Kesimpulannya, cobalah untuk membuat sebuah Headline yang singkat namun mengena serta berisi keuntungan yang bisa didapatkan oleh konsumen. Selain itu jangan lupa, untuk menambahkan informasi-informasi yang benar-benar tempat, bukannya sesuatu yang tidak dibutuhkan atau bahkan memberikan kesan tidak profesional pada bisnis kita.

Tips tambahan, contoh untuk penulisan materi iklan yang baik ketika beriklan di Google bisa rekan-rekan lihat pada video di bawah ini.

Baca juga: Tips dan Trik Memanfaatkan Video Online Sebagai Sarana Media Promosi Produk

Lakukan A/B Testing Untuk Mengejar Kesempurnaan

Kembali lagi seperti statemen yang telah saya sampaikan di atas, bahwa periklanan premium tidaklah 100% menjanjikan kesuksesan bagi bisnis Anda. Setelah kita memasarkan dan membuka kampanye iklan online, kita masih perlu melakukan beberapa hal untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Dan saran dari, banyak marketer dunia dalam hal ini adalah dengan melakukan A/B testing.

Apa itu A/B testing?

Secara sederhana merupakan sistem untuk mencari bentuk terbaik, dalam hal ini iklan online, melalui percobaan membuka beberapa iklan secara bersamaan.

Sebagai contoh, perusahaan konsultan marketing, Meclabs merilis data terkait dengan penelitian yang dilakukan dari beberapa iklan yang dipasang di Google.

Dalam penelitian tersebut, Meclabs menggunakan contoh dari 300 marketer di seluruh dunia, utamanya yang berkaitan dengan dunia bisnis. Hingga akhirnya terpilih 5 iklan dengan tingkatkan versi terbaik.

Dari 5 itu, akhirnya tersaring 2 terbaik yakni, iklan dari Michael A. serta Amy H, seperti yang nampak pada gambar di bawah ini.

Image dari Meclabs
Image dari Meclabs

Dari penilaian terakhir, akhirnya di nyatakan bahwa iklan dari Amy memiliki tingkat CTR yang terbaik.

Image dari Meclabs
Image dari Meclabs

Kurang lebih, seperti inilah contoh konsep dari A/B testing. Kita bisa merilis lebih dari satu kampanye iklan online yang kemudian kita bandingkan performanya.

Dan saat ini, melakukan test semacam ini sudah cukup mudah karena mayoritas penyedia layanan periklanan seperti Facebook, Twitter dan Google, menyediakan fitur lengkap seperti CTA, ad copy and targeting. Fitur semacam ini bisa kita manfaatkan, untuk melihat membuat banyak kampanye iklan sekaligus.

Image dari Facebook.com
Image dari Facebook.com

Namun saya pribadi, pernah memperhatikan beberapa marketer di Indonesia yang mempunyai trik tersendiri untuk mampu meningkatkan efektivitas iklan di media sosial. Dan pada umumnya, teknik tersebut mempunyai banyak kelebihan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kita.

Jadi lagi-lagi, jika kita ingin benar-benar serius mendalami dunia periklanan online, tidak ada salahnya untuk menjadi bagian dari grup atau pelatihan terkait tema tersebut.

Inilah akhir dari pembahasan kali ini. Empat poin di atas merupakan panduan yang akan membantu kita untuk mampu mendapatkan hasil kampanye  periklanan online yang lebih baik. Karena bersifat panduan, maka sangat dimungkinkan adanya perubahan maupun penyesuaian. Hasilnya pun, bukan tidak mungkin akan perbedaan antara satu marketer dengan marketer yang lainnya.

Semoga artikel ini dapat membantu, dan jangan sungkan untuk membagi pendapat Anda melalui kolom komentar.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Mempelajari 4 Elemen Penting Untuk Ciptakan Iklan Media Online Sukses”

  1. di zaman sekarang bersaing di dunia bisnis terlebih lagi bisnis online memang sangat ketat , harus penuh ekstra untuk bisa mendapatkan income yang tinggi dan mampu bersaing dengan bisnis besar lainnya.

    Reply

Leave a Comment