3 Poin Wajib Bagi Designer Sebelum Go Online Menurut Catherine Hindra, Managing Director Zalora Indonesia

Advertisement-Scroll to Continue
desainer-online
Image dari Youthmanual.com

Fashion merupakan salah satu lini Industri yang tidak akan lekang oleh waktu. Kapanpun juga, orang akan tetap memperhatikan dan mempunyai standar tersendiri terkait dengan perkembangan fashion. Dari situ tidak mengejutkan bila banyak pihak yang kemudian ingin memanfaatkan besarnya peluang #bisnis fashion.

Tidak hanya secara offline, nyatanya saat ini produk fashion juga semakin gencar dipasarkan secara online. Selain mampu menjangkau konsumen yang lebih luas, memperkenalkan produk fashion secara online jika mampu membuka kesempatan baru untuk memperoleh peluang yang lebih besar.

Dalam hal ini, Managing Director Zalora Indonesia, Catherine Hindra Sutjahyo menyasar langsung pada para pelaku fashion di Indonesia, utamanya para designer yang ingin memasarkan produknya secara online alias go online.

1. Pentingnya Desain

Dalam sebuah event yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu, Catherine menyampaikan bahwa para desainer yang ingin go online membutuhkan strategi khusus agar nantinya keputusan menjual produk rancangannya dapat berakhir mencari keuntungan.

Bahkan dirinya meyakini bahwa, penjualan produk fashion dan aksesoris sebenarnya mau punya potensi terbesar untuk dijual secara online. Yang pertama ia menyebut bahwa desain adalah syarat wajib agar dapat sukses.

Artikel lain: Dea Valencia Budiarto ~ Kreator Batik Kultur, Sulap Produk Sisa Jadi Bisnis Fashion Kreatif

Catherine menyadari bahwa sebenarnya potensi para desainer dalam negeri terkait dengan kualitas desain sudah tidak perlu diragukan. Bahkan beberapa rancangan desainer Indonesia telah diakui secara global.

Yang perlu diperhatikan menurutnya adalah, bagaimana para desainer mampu mengidentifikasi tren disamping berusaha untuk tidak kehilangan identitas. Hari ini sangat penting karena, ketika sebuah produk fashion dirilis secara online, bukan tidak mungkin akan semakin meningkatkan kemungkinan untuk ditiru oleh perancang lain.

Oleh karena itu setiap designer harus bisa membaca trend yang sedang berkembang di masyarakat dengan tidak terlalu mengutamakan idealisme dalam berkarya.

“Setiap desainer memiliki ciri khasnya sendiri. Tapi ketika ingin memasarkan lebih luas, desainer juga harus bisa membaca gaya busana apa yang diinginkan masyarakat. Jangan terlalu idealis,” sarannya.

Selain itu terkait dengan desain, yang tidak kalah penting yakni akan lebih baik jika produk yang dijual secara online merupakan produk yang simple dan siap pakai. Hal ini dikarenakan, mayoritas dari pembeli online bukan merupakan penikmat detil fashion namun pemakai umum dan cenderung tidak ingin produk yang terlalu ribet.

2. Keberlangsungan Produk

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah keberlangsungan produk yang dijual secara online. Meskipun dalam proses penjualannya terbilang cukup mudah, namun ada kalanya penjualan secara online mengharuskan para designer siap untuk terus memproduksi secara berkelanjutan.

Ketika sebuah item fashion mampu menarik minat masyarakat, kemungkinannya untuk terus terjadi pembelian sangatlah besar. Dan ketika produk yang dibuat tidak bisa diproduksi secara berkelanjutan,  tentu efeknya akan berimbas pada kepuasan pelanggan. Terlebih jika para designer tersebut menjalin kemitraan dengan layanan online shopping, tentu membutuhkan profesionalitas yang lebih tinggi terkait dengan keberlangsungan produk.

“Ketika stok barang sudah habis, sedangkan peminatnya masih banyak, mau tak mau desainer juga harus bisa memasok produk untuk distribusi online lagi,” ungkap Catherine.

Di sisi lain, yang harus diperhatikan adalah terkadang seorang desainer mempunyai beberapa koleksi yang bersifat limited atau dijual dalam jumlah terbatas. Ini nyatanya bisa menjadi pedang bermata dua, meskipun bisa dibandrol dengan harga yang lebih tinggi, produk limited edition yang dijual secara online mungkin juga menimbulkan kekecewaan jika konsumen tidak bisa mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

Oleh karena itu Catherine menyebut bahwa, yang perlu dilakukan oleh para designer adalah memastikan kemampuan produksi disamping terus menghasilkan produk terbaru dengan kreativitas yang lebih baik. Dengan begitu, tren pembelian kembali konsumen bisa tetap terjaga.

Baca juga: Tommy Hilfiger ~ Pebisnis Fashion yang Merintis Bisnisnya Dari Nol Hingga Bernilai Rp 30 Triliun

3. Kecepatan Produksi

Dan hal terakhir yang harus diperhatikan designer ketika ingin go online adalah tentang kecepatan produksi. Hal ini tentu masih berhubungan erat dengan 2 poin sebelumnya. Ketika kita, menjual secara online ada kemungkinan pembelian mengalir dengan begitu deras.

Pada kondisi inilah, kecepatan produksi menjadi faktor penentu. Jadi, bagaimana caranya ketika terjun secara online kita sudah siap dengan beragam keperluan dan juga sarana yang dibutuhkan untuk bisa memproduksi produk fashion dan aksesoris secara cepat namun juga tetap menjaga kualitas.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

3 thoughts on “3 Poin Wajib Bagi Designer Sebelum Go Online Menurut Catherine Hindra, Managing Director Zalora Indonesia”

  1. Kalo bicara Zalora pasti image orang mengarah ke fashion, karena siapa yang tidak kenal Zalora dengan bisnis onlinenya sehingga tidaklah salah demi menjaga konsumennya agar tetap setia 3 hal itu yang memang perlu diperhatikan. Terima kasih sudah berbagi artikel.

    Reply

Leave a Comment