3 Alternatif Jalankan Strategi Pemasaran Jemput Bola

Advertisement-Scroll to Continue

Strategi Pemasaran Jemput Bola

Dalam dunia bisnis, persaingan adalah hal yang akan terus dan tidak akan berhenti untuk terjadi. Bahkan bagaikan lagu sebuah masakan, bisnis tanpa persaingan layaknya sayur tanpa garam. Untuk itulah setiap pebisnis dituntut untuk selalu siap dan sigap menghadapi persaingan dan tantangan bisnis yang muncul.

Demikian juga dalam hal menggaet konsumen, persaingan di lini ini tentu tak kalah panas. Semua bisnis mulai dari bisnis dengan omzet miliaran hingga yang berjajar di jalanan tentu mempunyai strategi tersendiri untuk menggaet calon pelanggan. Salah satunya dan yang akan kita bahas kali ini yakni startegi pemasaran dengan sistem jemput bola.

Secara sederhana strategi marketing ini dijalankan berkebalikan dengan sistem konvensional dimana konsumen yang harus menuju penjual untuk mendapatkan barang. Dengan sistem ini, penjual lah yang akan menghampiri dan menawarkan secara langsung kepada konsumen. Keuntungan dari sistem ini adalah konsumen akan semakin dimudahkan mendapatkan informasi dan penawaran  terkait produk yang mungkin mereka butuhkan.

Tapi di sisi lain, tak jarang #strategi pemasaran jemput bola justru memberikan dampak negatif seperti membuat konsumen merasa terganggu. Nah untuk memaksimalkan startegi ini tentu membutuhkan tips khusus agar upaya jemput bola kita tidak berakhir sia-sia. Berikut ulasan lengkap tentang 3 alternatif menjalankan strategi marketing jemput bola yang efektif.

1. Strategi Pemasaran Jemput Bola Dengan Layanan Pesan Antar

Alternatif pertama dan bisa bisa dibilang paling umum dijalankan adalah dengan menawarkan layanan pesan antar. Layanan pesan antar adalah salah satu strategi pemasaran jemput bola yang memberikan kemudahan bagi konsumen tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan produk yang diperlukan.

Jika perkotaan besar, tentu Anda akan banyak menemui layanan ini utamanya untuk bisnis kuliner cetak saji. Namun disadari atau tidak sebenarnya potensi dari layanan ini bisa diterapkan untuk jenis bisnis yang lebih luas. Contohnya yakni seperti pesan antar gas elpiji, galon minuman hingga bisnis jasa seperti servis elektronik atau jasa tambal ban.

Artikel lain: Meningkatkan Penjualan Dengan Strategi Pemasaran Sosial

Yang menarik adalah, untuk bisnis skala kecil sebenarnya juga bisa menerapkan strategi ini. Sebagai contoh nyata ada seorang penjual kelontong di seputaran tempat tinggal penulis yang menawarkan layanan pesan antar. Dengan sang anak dari pemilik warung sebagai kurirnya, mereka bisa menerima pesanan belanjaan dan di antarkan hingga sampai rumah. Umumnya yang memesan adalah warga perumahan kompleks serta ada juga pegawai kantoran. Menarik bukan?

2. Menawarkan Produk Lewat Telepon, SMS atau Komunikasi Mobile

Dengan perkembangan telekomunikasi yang sudah sangat maju, pilihan menjalankan strategi marketing jemput bola lewat telepon, sms, atau komunikasi mobile nyatanya masih cukup menjanjikan. Dengan biaya marketing yang lebih rendah, teknik ini memberikan jangkauan yang relative lebih luas.

Yang paling penting dalam strategi ini adalah pada tahap pengumpulan data prospek yang akan dihubungi. Hal ini sangat penting karena pada dasarnya kita sudah harus mempunyai pandangan tentang profil calon konsumen. Jika tidak, maka usaha kitapun akan sia-sia.

Terlebih seperti yang sudah saya sampaikan di atas, teknik ini adalah salah satu stretegi marketing yang sangat rawan menimbulkan dampak negatif. Hal ini bisa kita lihat dari maraknya pemasaran melalui sms atau notifikasi online yang masuk pada ponsel pintar kita, lebih parahnya lagi terkadang yang ditawarkan merupakan hal yang kurang berkenan seperti contohnya layanan obat dewasa atau berbau judi.

Oleh karena itu kita tidak boleh membabi buta dalam memasarkan dan harus pastikan dulu apakah calon konsumen tersebut benar-benar mempunyai prospek terhadap produk kita.

Baca juga: Strategi Pemasaran Yang Efektif Dengan Target Pasar Lokal

3. Startegi Pemasaran Door to Door

Alternatif strategi pemasaran jemput bola yang terakhir adalah dengan menawarkan produk secara langsung ke lapangan atau bisa juga disebut marketing door to door. Teknik ini pada dasarnya bisa disamakan dengan fungsi sales marketing yang akan berkeliling menawarkan produk langsung pada konsumen dari pintu ke pintu atau melalui sebuah acara tertentu.

Ini adalah metode yang sangat konvensional. Namun jika produk yang kita jual dan lokasinya tepat, maka cara ini bisa sangat efektif. Sebagai contoh para tenaga marketing untuk produk alat masak atau rumah tangga bisa menawarkan produknya pada saat digelar arisan atau kegiatan ibu-ibu di suatu daerah. Dengan bisa melihat langsung produknya disertai demonstrasi penggunaan, calon konsumen praktis akan lebih tertarik untuk melakukan pembelian.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment