11 Investor Potensial Bagi Startup Teknologi di Indonesia

Advertisement-Scroll to Continue

investor startup

Sebagian startup tidak mampu mengembangkan kegiatan bisnisnya dengan menggunakan dana internal. Oleh karena itu, banyak startup yang berupaya menarik investor eksternal untuk berkolaborasi dalam mengembangkan dan memperluas usaha yang sedang mereka rintis. Para investor dalam industri digital pada dasarnya berperan sebagai pihak yang menyuntikkan dana ke dalam startup.

Tetapi, para investor ini tidak hanya memberikan modal saja, mereka juga berkontribusi lebih jauh dengan memberikan bantuan dalam pengembangan bisnis melalui transfer pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang dimiliki.

Berikut adalah beberapa investor yang telah terlibat dalam pendanaan startup di Indonesia.

1. East Ventures

Investor pertama yang seringkali terlibat dalam pendanaan beberapa startup di Indonesia adalah East Ventures. Perusahaan VC (Venture Capitals) yang didirikan oleh Batara Eto, Willson Cuaca, dan Chandra Tjan ini tercatat telah berinvestasi pada beberapa jenis startup yang beragam mulai dari #e-commerce, game, media, hingga startup pendidikan.

Beberapa startup yang pernah disuntik dana oleh East Ventures adalah Tokopedia, AppsFoundry, PriceArea, Nightspade, Talenta, BerryKitchen, Berrybenka, Bilna, Traveloka, Livaza, Kudo serta Otten Coffee.

2. Ideosource

Dengan fokusnya pada sektor media dan e-commerce, Idesource tercatat telah melakukan investasi pada beberapa startup seperti eEvent, Female Daily Network, Orori, TouchTen, Saqina dan Kark.

Lembaga pendanaan yang didirikan Andi S Boediman dan Edward Ismawan Chamdani ini memang cukup kompeten karena di dalamnya ada orang-orang yang berpengaruh di dunia #teknologi, media dan industri telekomunikasi di Indonesia. Sampai sejauh ini Idesource masih memfokuskan diri pada pendanaan startup tahap awal hingga series A.

3. Cyber Agent Ventures (CAV)

Perusahaan investor startup berikutnya berasal dari Jepang bernama Cyber Agent Ventures (CAV). Sejak tahun 2011, CAV memang diketahui telah menggelontorkan dananya pada beberapa starup seperti Touchten, Tokopedia, Kurio, HarukaEdu, Bilna dan VIP Plaza.

Perusahaan yang dikelola oleh Steven Vanada dan Takahiro Suzuki sebagai General Manager serta Oswin Liandow sebagai Investsment Manager ini seringkali tertarik berinvestasi pada startup di bidang e-commerce, termasuk startup dengan potensi pasar yang besar dan mengedepankan growth perusahaan.

4. Gree Ventures

Perusahaan investasi asal Jepang berikutnya yang tertarik pada startup adalah Gree Ventures. Perusahaan yang dikelola oleh Managing Partner Naoki Aoyag ini biasanya berinvestasi pada perusahaan industri #internet, dan mobile berupa e-commerce fashion dan advertisements.

Selain e-commerce, mereka umumnya juga tertarik berinvestasi pada startup yang bergerak di bidang payment gateway. Pada pola investasinya, mereka akan mengucurkan dana Pre-Series A hingga putaran pendanaan Seri A. Dengan dana rata-rata US$ 50 juta, Green Ventures tercatat telah berinvestasi pada beberapa startup di Jepang dan Indonesia seperti PriceArea, Urbanindo, Luxola, Bukalapak, Berrybenka dan Kudo.

5. Transcosmos

Sebagai investor dan mitra bisnis lokal, perusahaan Transcosmos terhitung aktif melakukan ekspansi ke pasar Jepang dan Asia dengan menawarkan joint venture, pembangunan infrastruktur, hubungan strategis dan lokalisasi untuk perusahaan di sektor teknologi AS. Transcosmos fokus dan mengkhususkan diri dalam investasi digital, e-commerce dan media digital pada putaran seri A dan B. Beberapa startup yang pernah dibantu Transcosmos adalah Luxola dan BerryBenka.

6. Rebright Partners

Rebright Partners adalah perusahaan modal ventura (venture capital) yang berbasis di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini didirikan oleh Takeshi Ebihara pada tahun 2010. Rebright Partners fokus pada investasi di perusahaan teknologi awal (early-stage) di wilayah Asia Tenggara dan Jepang yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang tinggi.

Di bawah pimpinan Takeshi Ebihara, Rebright Partners memfokuskan diri pada pendanaan awal startup dibidang e-commerce, social commerce, restoran dan baru-baru ini di #media online. Perusahaan Venture Capital yang didirikan di Tokyo dengan basis di Singapura dan Jepang tercatat telah melakukan investasi pada Qraved, Indotrading dan MalesBanget (MBDC Media).

7. Golden Gate Ventures

Golden Gate Ventures adalah perusahaan modal ventura (venture capital) yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011 oleh Jeffrey Paine, Vinnie Lauria, dan Paul Bragiel, dan telah menjadi salah satu perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara. Fokus utama Golden Gate Ventures adalah berinvestasi pada startup teknologi awal (early-stage) di berbagai sektor yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang tinggi.

Perusahaan ini tercatat telah berivestasi pada startup Bilna, Alodokter dan IndoTrading. Golden Gate Ventures memberikan dana untuk seed funding hingga Seri A.

8. ANGIN

Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) merupakan program dari Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) dengan fokus bertumpu pada mendukung pertumbuhan startup tahap awal dalam bentuk pemberian pendanaan dan mentoring.

Dengan dana yang bisa mencapai Rp 1,5 miliar, organisasi nirlaba yang didirikan tahun 2012 ini menjadi jaringan angel investment resmi pertama di Indonesia. Beberapa startup yang pernah dibantu ANGIN adalah Berrry Kitchen, Margarite Nougat serta Kakoa Chocolate.

9. Aucfan

Meskipun tercatat sebagai perusahaan yang menyediakan semua data harga e-commerce di Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang, Aucfan juga ikut berpartisipasi aktif dalam lanskap e-commerce di Indonesia, baik segmen B2B maupun C2C. Beberapa startup yang pernah diberikan investasi oleh perusahaan asal Jepang ini adalah Bukalapak dan Indotrading.

10. Convergence Ventures

Convergence Ventures adalah VC yang dikelola oleh Manging Partner Adrian Li dan Partner Donald Widhardja dengan fokus pada pendanaan tahap awal khusus startup di Indonesia. Perusahaan ini tercatat telah berinvestasi pada startup Indotrading, Qraved, MalesBanget, dan Female Daily Network.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2014 dan fokus pada investasi di perusahaan teknologi early-stage (tahap awal) yang berlokasi di Indonesia. Tujuan utama Convergence Ventures adalah mendukung perkembangan dan pertumbuhan startup teknologi di Indonesia dengan menyediakan dana dan sumber daya lainnya.

Dalam proses investasinya, Convergence Ventures tidak hanya menyediakan dana, tetapi juga memberikan bantuan dan pendampingan kepada perusahaan portofolio mereka. Pendampingan ini meliputi saran strategis, pengembangan produk, strategi pemasaran, dan bantuan operasional lainnya yang dapat membantu startup mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

11. EMTEK Groups

Terakhir, perusahaan investor startup adalah EMTEK Groups. EMTEK merupakan grup konglomerasi media Indonesia yang juga merupakan holding company dari Lakupon, NexMedia, SCTV, Indosiar, dan O Channel. Dengan fokus pada pendanaan seri A, EMTEK Groups tercatat telah berinvestasi pada Bobobobo, Rumah, Karir, Artoncode, dan Bukalapak.

Perusahaan ini terlibat dalam dunia modal ventura (venture capital) dan melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan teknologi early-stage (tahap awal) yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat. Sebagai investor startup, EMTEK Group berperan penting dalam mendukung dan mempercepat perkembangan ekosistem teknologi dan inovasi di Indonesia.

Dengan keterlibatannya sebagai investor startup, EMTEK Group memainkan peran penting dalam membantu pertumbuhan bisnis startup di Indonesia, mendukung inovasi teknologi, dan memperkuat ekosistem startup secara keseluruhan.

Advertisement
Maxmanroe

A Blogger, YouTuber, and Trader. Start getting to know Online Business since 2012 and continue to learn about internet business until now. Currently active as a content writer at Maxmanroe.com.

Leave a Comment