10 Poin Penting Bagi Seorang Penggagas Teknologi

Advertisement-Scroll to Continue

penggagas teknologi

Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh seorang penggagas #teknologi sebelum mulai menjalankan bisnisnya. Masa inkubasi yang matang membuat calon pengagas teknologi bisa menggodok konsep dan idenya secara baik sebelum siap bersaing dengan sejumlah pengagas teknologi lainnya.

Berdasarkan kebutuhan untuk mematangkan ide dan konsep teknologi, sebagai penggagas teknologi kita harus mencari beberapa poin berikut ini :

1. Nilai Tambah dan Kekuatan Jaringan

Sesuatu yang memiliki nilai tambah dan terasa lebih baik dari produk sejenis tentu jadi kekuatan yang mendasari perkembangan suatu produk teknologi. Kekuatan nilai tambah tersebut akan didukung oleh ketersediaan jaringan (networking) yang membantu kita untuk terhubung dengan banyak kesempatan di luar sana.

Artikel lain: Pentingnya 3 Budaya Kerja Untuk Membangun Sebuah Startup

2. Kolaborasi dengan Penggagas Teknologi Lain

Tidak ada ruginya menjalin kerjasama dengan sesama penggagas teknologi lainnya demi menyempurnakan ide-ide yang ingin kita wujudkan. Lingkungan kerja yang kolaboratif akan mendukung kita untuk lebih kreatif dalam menerjemahkan konsep-konsep yang sudah kita siapkan sebelumnya.

3. Sistem Pendanaan yang kuat

Sebaik apapun ide yang kita miliki dan ingin kita wujudkan, tidak akan bisa diwujudkan dengan baik tanpa dukungan sistem pendanaan yang kuat. Pertimbangan ini juga harus kita utamakan ketika kita akan memilih partner bisnis selama beberapa waktu ke depan.

4. Bisnis yang Mampu Menarik Investor

Bisnis yang baik tentu mampu mengundang ketertarikan investor saat sedang melaksanakan demo. Pastikan kita memiliki wawasan yang lengkap agar bisa menarik investor dan menjalin kerjasama yang menguntungkan.

5. Terus Mempelajari Hal-hal Baru

Ketika memulai suatu #startup, kita tentu belum memiliki banyak pengetahuan dan informasi tentang bidang yang kita jalankan. Namun seiring dengan perjalanan startup, melakukan banyak hal baru sambil menjadikannya sebagai proses pembelajaran adalah cara yang paling baik untuk berkembang menjadi startup yang besar.

6. Saat Pelanggan Akan Berinvestasi

Pelangan yang sudah percaya dengan kehandalan startup kita bisa memutuskan untuk berinvestasi. Tidak ada hal yang lebih baik dari pelanggan yang berinvestasi karena sudah memahami keunggulan yang kita tawarkan. Contohnya rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa asuransi dan perusahaan penyedia alat-alat kesehatan bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih kuat lagi.

7. Memperoleh Hasil yang Selaras

Ketika memutuskan untuk bekerjasama dengan pihak lain, harus ada hasil yang selaras antara perolehan kita dengan perolehan yang didapatkan oleh mitra bisnis kita. Jangan sampai kerjasama yang dilakukan malah saling “memotong jalur” dan mengakibatkan renggangnya hubungan bisnis yang sudah terjalin dengan baik.

8. Belajar dari Pengalaman

Jika sebuah startup yang dijalankan memiliki kesuksesan yang gemilang di masa lalu, bukan berarti startup tersebut pasti memperoleh kesuksesan di masa depan. Banyak sekali hal-hal baru yang harus kembali dipelajari seiring dengan perubahan waktu. Selain bisa menerapkannya untuk diri kita sendiri, hal ini juga jadi panduan bagi kita untuk mencari mitra bisnis dengan prinsip yang serupa.

Karena dengan banyak belajar, kesempatan untuk mengembangkan startup bisa terbuka dengan lebar seiring perjalanan waktu dan pengalaman. Hal ini juga yang bisa dilihat dari pengalaman penggagas teknologi yang telah sukses sebelum kita. Dengan membaca biografi hingga cara kerja mereka, kita bisa sedikit lebih meniru sisi positif sosok tersebut.

9. Harus Ada Chemistry

Chemistry rupanya tidak hanya dibutuhkan oleh para sahabat atau pasangan kekasih. Karena kehangatan chemistry juga menjadi salah satu syarat untuk mendirikan startup teknologi dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Hubungan yang terjalin hangat dan akrab akan memudahkan proses komunikasi antara kita dengan mitra bisnis di bidang teknologi.

Baca juga: Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Resign Demi Mendirikan Startup

10. Membentuk Tim Kerja yang Solid

Kesuksesan suatu startup tidak hanya bergantung pada kehebatan sang pendirinya saja, tetapi juga digerakkan oleh tim kerja yang solid. Tim kerja yang mampu bahu-membahu menyelesaikan setiap visi startup adalah tim kerja ideal yang membawa startup menuju perubahan yang baik. Jangan segan-segan untuk menjalin hubungan baik dengan tim kerja yang sudah kita pilih dan siapkan secara matang.

Tidak pernah berhenti belajar dari pengalaman dan kesuksesan orang lain bisa menjadi hal yang mendukung ide-ide brilian kita dalam menjalankan startup. Sebab sebagai penggagas teknologi, kita dituntut untuk memimpin tim kerja kita dalam menyelesaikan setiap visi demi mewujudkan produk teknologi yang lebih berkualitas di masa depan.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment